Artikel
-
▼
2009
(44)
-
▼
Januari
(29)
- Science of Qur'an (Ilmu Pengetahuan Dalam Al-Qur'an)
- Bahaya Khuruj (Melawan) Terhadap Pemerintah
- “Hindu pun Tolak Pluralisme Agama”
- Pluralisme Menurut Piagam Madinah serta UUD 1945
- Hukum Berjabat Tangan / Bersentuhan dengan lain je...
- Ada Sinar Islam di Guangzhou, China
- AQIDAH YANG MEMUASKAN AKAL DAN SESUAI DENGAN FITRA...
- SeniorKU Bilang!!!
- REDEFINISI PANDANGAN TERHADAP REBOISASI HUTAN
- DILEMA EMANSI PEREMPUAN MASA KINI
- Sebuah Tanya Kepada Semua Apa Itu Cinta…???
- Siapa Aku...?
- Keluarga Pondasi Sosial
- Kuatkan Kerjasama Laksana Satu Bangunan
- Venezula Usir Kedubes Israel
- Sidang Khusus Dewan HAM Sahkan Resolusi Situasi HA...
- Pertanyaan Imam Gazali
- Nikah Mut'ah...Tanya Kenapa?
- Ibnu AL-Farabi
- Ibnu Sina, Bapak Kedokteran Dunia
- Rumah Produksi Film di Jepang Belajar Islam
- Cara Mengambil Keputusan dalam memecahkan masalah ...
- Filsafat Bolak-Balik
- Betapa Beratnya Sholat
- Membangun Sebuah Hegemoni di Tengah Anarki
- Apa Itu Syariah Islam....?
- Jual Pendidikan dengan UU BHP...?
- DISABLE AUTORUN/AUTOPLAY PADA WINDOWS Disable Auto...
- Redefinisi Gerakan Pemuda
-
▼
Januari
(29)
Kategori
Link
Aku
Aku memiliki bentuk fisik
Aku memiliki nama
Aku memiliki berbagai fasilitas
Aku memiliki fitur-fitur yang menarik
Aku memiliki berbagai macam benda
Aku memiliki dokumen-dokumen yang berharga
Aku memiliki segala keperluan yang dibutuhkan
Tapi,
Aku terlupakan.
Aku terdiri atas berbagai bentuk dan rupa
Aku terdiri atas berbagai warna dan cahaya
Aku terdiri atas segala yang lembut dan keras
Aku terdiri atas manusia-manusia yang berjuang demi kebutuhannya
Aku terdiri atas segala tulisan
Tapi,
Aku dibenci oleh beberapa orang.
Padaku terdapat banyak hal,
suka-duka
tawa canda
kegembiraan
pengkhianatan
persahabatan
percintaan
permusuhan
pertentangan
perselingkuhan (kadangkala)
pertautan
pertobatan
pengakuan
Tapi,
Aku tidak merasakan apapun selain merasa tak terpandang.
Padaku terdapat segalanya,
ilmu pengetahuan
kesehatan
kesalahan
keserakahan
kepintaran
teknologi
perkembangan dunia
Tapi,
Aku tidak memahami apa pentingnya semua itu bagiku.
Aku memiliki nama,
yang sering dipergunakan oleh anak kecil,
juga nama yang sama yang dipergunakan oleh saudara-saudaraku yang lain
yang meski bentuk kami berbeda
namun tetaplah sama.
Siapakah aku?
Aku,
segala yang menjadi pusat edukasi,
sekolah,laboratorium,perpustakaan,perguruan tinggi,seminari,
dan lainnya.
Tapi aku lebih senang,
jika kau dapat menyebutku...
Tempat belajar bersama.
Translator
Rabu, 07 Januari 2009
Ibnu AL-Farabi
Abū Nasir Muhammad bin al-Farakh al-Fārābi (870-950, Bahasa Persia: محمد فارابی ) atau Abū Nasir al-Fārābi (dalam beberapa sumber ia dikenal sebagai Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan bin Uzalagh al-Farabi), juga dikenal di dunia barat sebagai Alpharabius, Al-Farabi, Farabi, dan Abunasir adalah seorang filsuf Islam yang menjadi salah satu ilmuwan dan filsuf terbaik di zamannya. Ia berasal dari Farab, Kazakhstan. Sampai umur 50, ia tetap tinggal di Kazakhstan. Tetapi kemudian ia pergi ke Baghdad untuk menuntut ilmu di sana selama 20 tahun. Lalu ia pergi ke Alepo (Halib), Suriah untuk mengabdi kepada sang raja di sana.
Al-Farabi adalah seorang komentator filsafat Yunani yang sangat ulung di dunia Islam. Meskipun kemungkinan besar ia tidak bisa berbahasa Yunani, ia mengenal para filsuf Yunani; Plato, Aristoteles dan Plotinus dengan baik. Kontribusinya terletak di berbagai bidang seperti matematika, filosofi, pengobatan, bahkan musik. Al-Farabi telah menulis berbagai buku tentang sosiologi dan sebuah buku penting dalam bidang musik, Kitab al-Musiqa. Ia dapat memainkan dan telah menciptakan bebagai alat musik.
Al-Farabi muda belajar ilmu-ilmu islam dan musik di Bukhara. Setelah mendapat pendidikan awal, Al_farabi belajar logika kepada orang Kristen Nestorian yang berbahasa Suryani, yaitu Yuhanna ibn Hailan. Pada masa kekhalifahan Al-Muta'did (892-902M), Al-farabi dan Yhanna ibn Hailan pergi ke Baghdad dan Al-farabi unggul dalam ilmu logika. Al-Farabi selanjutnya banyak memberi sumbangsihnya dalam penempaan filsafat baru dalam bahasa Arab. Pada kekahlifahan Al-Muktafi (902-908M) dan awal kekhalifahan Al-Muqtadir (908-932M) Al-farabi dan Ibn Hailan meninggalkan Baghdad menuju Harran. Dari Baghdad Al-Farabi pergi ke Konstantinopel dan tinggal di sana selama dealapan tahun serta mempelajari seluruh silabus filsafat.
Al-Farabi dikenal sebagai "guru kedua" setelah Aristoteles. Dia adalah filosof islam pertama yang berupaya menghadapkan, mempertalikan dan sejauh mungkin menyelaraskan filsafat politik Yunani klasik dengan islam serta berupaya membuatnya bisa dimengerti di dalam konteks agama-agama wahyu. Karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah Al-Fadhilah (Kota atau Negara Utama)yang membahas tetang pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik dan hubungan antara rezim yang paling baik menurut pemahaman Plato dengan hukum Ilahiah islam. Filsafat politik Al-Farabi, khususnya gagasannya mengenai penguasa kota utama mencerminkan rasionalisasi ajaran Imamah dalam Syi'ah.
Apa Itu Hidup...???
Doa'ku
dan mudahkanlah untukku urusanku,
dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,
supaya mereka mengerti perkataanku."
(Doa Nabi Musa, QS Thaha : 25-28)
Pesan Lho Ye...
Check Page Rank of any web site pages instantly: |
This free page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service |
Biodata
- Nama : Agus Hermawan
- TTL : Kumai, 21 Agustus 1988
- Hobi : Insya Alloh Baca Qur'an (walau Jarang)
- Aktivitas : Kuliah
- Di : Universitas Palangka Raya (TPL)
- Buku Favorite: Ketika Cinta Bertasbih
- Tulisan Terbit : Dilema Perempuan Masa Kini (Tab.BAWI), Redefinisi Gerakan Pemuda (KALTENG POST)
- Hp : 085249602078
Tidak ada komentar:
Posting Komentar