Sabtu, 10 Oktober 2009

PARAMETER JUANG MAHASISWA

Oleh : Agus Hermawan
*) Mahasiswa Fakultas Teknik UNPAR dan Aktivis HMI Cab.Palangkaraya

Mahasiswa Sebagai Kekuatan Pembaharu

Satu menjadi dua, dua menjadi tiga, tiga menjadi empat dan seterusnya hingga mencapai bilangan tak terhingga. Itulah kiranya gambaran problematika hidup sosial disekitar anda maupun kita semua, mulai dari masalah ekonomi sampai pada ranah hukum yang tak kunjung membaik dinegeri ini. Hingga tak terperi rasanya saat banyak dari elemen sosial (baca : masyarakat) kita yang pesimistis dan tak jarang juga aphatis terhadap kondisi sosial sekitarnya meski hanya sejengkal jarak duri masalah sosial itu berada. Mungkin sikap ini tak hanya berlatarkan ketidak pedulian semata, namun juga bisa berarti dengan saking ruwetnya masalah yang ada. Layaknya benang yang sudah kusut semata tentu tak hanya membutuhkan supir truk yang mampu menyelesaikannya atau juga petani, guru, jenderal bahkan dan yang lainnya karena memang itu bukan profesionalisme mereka, melainkan penganyam tenun atau kainlah yang memiliki potensi dan kapasitas untuk kembali merajut kusut yang ada menjadi rapi dan indah jadinya.

Alur penganalogian yang saya kemukakan tadi, sebenarnya hanyalah merupakan cara saya untuk mengungkapkan kepada anda sosok problem solver (baca: pemecah masalah) yang tepat dan harusnya melibatkan dirinya dalam peliknya problem sosial saat ini. Dan sosok itu adalah Mahasiswa, ya merekalah orangnya. Dan saat ditanya mengapa harus mereka…?. Jawabnya pun adalah pertama dari segi sejarah sepak terjang mahasiswa tentu sudah tak diragukan lagi, karena berbagai agenda perubahan sosial penting bangsa ini justru berasal dari tangan mereka tanpa sedikitpun harus mengabaikan peran element lainnya, dimulai dari sumpah pemuda hingga detik proklamasi kemerdekaan semuanya memerlukan tetesan dan cucuran darah serta keringat agent of change (agen perubah) ini. Kedua, mahasiswa yang merupakan intelektual muda negeri tercinta ini memang harus sudah sewajarnya untuk melibatkan diri dalam kondisi sosial masyarakat saat ini, karena kalau bukan mereka lantas siapa lagi nantinya yang melanjutkan roda kehidupan negeri ini dimasa mendatang. Dan yang terpenting adalah saat kita mengalisa masalah-masalah sosial saat ini, maka kita akan mendapatkan satu benang merah yang bernama kebijakan, karena apapun kondisinya saat ini semuanya hanyalah merupakan produk dari kebijakan yang berasal dari pemimpin baik itu walikota, bupati, gubernur sampai pada level president sekalipun. Nah, posisi mahasiswa dalam hal ini sangat strategis karena dalam tatanan sosial agent of future (agen masa depan) ini mereka merupakan penyambung lidah masyarakat untuk disampaikan kepada kalangan elite negeri ini, walaupun dalam kenyataannya proses ini belum sepenuhnya mendapat respon yang semestinya dari mereka yang duduk dikursi terhormat sana.

Parameter Juang Mahasiswa


Gerak mahasiswa melalui tetesan keringat, semangat dan tak jarang harus berakhir dengan insiden seperti halnya yang telah saya alami pada 12 Juni 2009 yang lalu dengan menjadi korban pemukulan preman pada saat aksi anti korupsi dipalangkaraya. Adalah bukti betapa mahalnya harga sebuah perubahan yang ingin dicapai melalui konsistensi sebagai agen pembaharu negeri ini. Tak banyak memang dari kalangan mahasiwa yang sadar dan memiliki main frame sama seperti ia, kami dan mereka sebagai aktivis mahasiswa, namun pasti akan tetap ada penerusnya walau dengan frekuensi yang fluktuatif disetiap saatnya.

HMI, KAMMI, GEMA PEMBEBASAN, PMII, PMKRI, dan GMKI adalah sejumlah deretan nama dari banyaknya organisasi mahasiswa diluaran sana yang secara substansi menginginkan perbaikan dan perbaharuan dinegeri ini walau dengan perspektif yang berbeda. Langkah dan pergerakan merekapun tak dapat dipisahkan dengan arah dan roda perjalanan negeri ini, Karena sebagai alat perjuangan memang sudah tak terhitung lagi titikan keringat dan perasan pemikiran yang mereka berikan untuk negeri yang kita cintai bersama ini. Dan semua itu tentu tak hanya berakhir pada titik eksistensialisme (baca: promosi diri) belaka, namun harapan kedepannya adalah bagaimana sebenarnya bangsa ini mampu bangkit dari berbagai keterpurukan dari berbagai sisi dan relung kehidupan didalamnya dan semata-mata hal ini ditujukan untuk rakyat Indonesia tercinta. Inilah harga yang diharapkan dan inilah parameter (ukuran) yang menjadi landasan dari setiap perjuangan yang mahasiswa berikan. Dan seharusnya inilah pula yang menjadi fokus dan perhatian utama dari mereka yang menjadi wakil rakyat disana, bukan dengan mempertebal kantong mereka semata.

Hidup Mahasiswa, Yakin Usaha Sampai!!!
Aku Bicara © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute